Selasa, 30 Juni 2015

Sistem Eritroid


      
            System eritroid terdiri dari sel darah merah (red cell) atau eritrosit dan precursor eritroid. Eritrosit mempunyai fungsi penting sebagai pembawa oksigen. Precursor eritroid dalam sum-sum tulang berasal dari sel induk hemopoietik, melalui jalur sel induk myeloid, lalu menjadi sel induk eritroid, yaitu BFU-E dan selanjutnya CFU-E. precursor eritroit yang dalam sumsum tulang dikenal sebagai pronormoblas lalu menjadi basophilic, selanjutnya polychromatophilic normoblast, dan acidophilic normoblas.
            Sel tersebut kemudian kehilangan inti, terdapat sisa RNA, yang jika di cat dengan pengecatan khusus akan tampak, seperti jala sehingga disebut retikulosit. Retikulosit akan dilepas ke darah tepi, kehilangan sisa RNA sehingga menjadi eritrosit dewasa. Proses ini dikenal sebagai eritropoiesis dalam sumsum tulang. Apabila sumsum tulang mengalami kelainan, eritropoiesis terjadi diluar sumsum tulang.
            Proses pembentukan eritrosit memerlukan :
·         Sel induk : CFU-E, BFU-E, eritroblas
·         Bahan pembentuk eritrosit yaitu besi, vitB12, asam folat, protein
·         Factor pertumbuhan hemopoietik dan hormone eritropoietin
Eritrosit hidup dan beredar dalam darah tepi sekitar 120 hari. Setelah 120 hari eritrosit mengalami proses penuaan kemudian dikeluarkan dari sirkulasi. Apabila destruksi eritrosit terjadi sebelum waktunya, maka proses ini disebut hemolisis. Hemolisis akan mengakibatkan terurai komponen Hb, seperti : komponen protein yaitu globin dan komponen heme akan dipecah menjadi besi dan bilirubin.


0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2015 About Blue Notes