Sistem Eritroid
System eritroid terdiri dari sel
darah merah (red cell) atau eritrosit
dan precursor eritroid. Eritrosit mempunyai fungsi penting sebagai pembawa
oksigen. Precursor eritroid dalam sum-sum tulang berasal dari sel induk
hemopoietik, melalui jalur sel induk myeloid, lalu menjadi sel induk eritroid,
yaitu BFU-E dan selanjutnya CFU-E. precursor eritroit yang dalam sumsum tulang
dikenal sebagai pronormoblas lalu menjadi basophilic, selanjutnya
polychromatophilic normoblast, dan acidophilic normoblas.
Sel tersebut kemudian kehilangan
inti, terdapat sisa RNA, yang jika di cat dengan pengecatan khusus akan tampak,
seperti jala sehingga disebut retikulosit. Retikulosit akan dilepas ke darah
tepi, kehilangan sisa RNA sehingga menjadi eritrosit dewasa. Proses ini dikenal
sebagai eritropoiesis dalam sumsum tulang. Apabila sumsum tulang mengalami
kelainan, eritropoiesis terjadi diluar sumsum tulang.
Proses pembentukan eritrosit
memerlukan :
·
Sel
induk : CFU-E, BFU-E, eritroblas
·
Bahan
pembentuk eritrosit yaitu besi, vitB12, asam folat, protein
·
Factor
pertumbuhan hemopoietik dan hormone eritropoietin
Eritrosit hidup dan beredar dalam darah
tepi sekitar 120 hari. Setelah 120 hari eritrosit mengalami proses penuaan
kemudian dikeluarkan dari sirkulasi. Apabila destruksi eritrosit terjadi
sebelum waktunya, maka proses ini disebut hemolisis. Hemolisis akan
mengakibatkan terurai komponen Hb, seperti : komponen protein yaitu globin dan
komponen heme akan dipecah menjadi besi dan bilirubin.
0 komentar:
Posting Komentar